Kamis, 02 Juni 2011

Biaya Pengendalian Kualitas

Biaya kualitas merupakan biaya-biaya yang timbul karena kualitas buruk mungkin dan memang ada. Biaya kualitas berkaitan dengan dua subkategori dari aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan kualitas yaituaktivitas kontrol dan aktivitas gagal.
            Aktivitas kontrol adalah aktivitas yang dilakukan oleh sebuah organisasi untuk menghindari atau mendeteksi kualitas buruk. Jadi aktivitas kontrol terdiri dari aktivitas pencegahan dan aktivitas penilaian. Dan biaya kontrol adalah biaya yang ditimbulkan akibat dari dilakukannya aktivitas kontrol.
            Aktivitas gagal adalah aktivitas yang dilakukan oleh sebuah organisasi atau pelanggannya dalam menanggapi kualitas buruk. Dalam menanggapi kualitas yang muncul sebelum pengiriman suatu produk yang jelek ke pelanggan, aktivitas ini diklasifikasikan sebagai aktivitas gagal internal, jika tidak demikian maka aktivitas tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas gagal eksternal. Biaya kegagalan adalah biaya yang dikeluarkan atau dimunculkan oleh sebuah organisasi karena dilakukannya aktivitas gagal. Definisi-definisi aktivitas yang berkaitan dengan kualitas ini mengimplikasikan empat kategori dari biaya kualitas yaitu:
Ada 4 (empat) kategori biaya kualitas, antara lain
biaya-biaya yang terjadi untuk/karena :
1) Preventive Costs
2) Appraisal Costs
3)Internal failure Costs
4)External failure Costs
Internal Failure Cost
Biaya ini timbul karena produk dan jasa tidak sesuai dengan spesifikasi atau kebutuhan pelanggan. Ketidaksesuaian ini dideteksi sebelum produk dan jasa dikirimkan ke pihak luar. Biaya-biaya ini tidak ada jika barang cacat tidak ada..
Contoh: sekrap, kerja ulang, analisis kegagalan, sekrap &  kerja ulang supplies, 100% sorting inspection, kesalahan  proses yang dapat dihindarkan, inspeksi & uji ulang, downgrading.
External failure Cost
Biaya ini timbul karena produk dan jasa gagal memenuhi persyaratan atau memenuhi kebutuhan pelanggan setelah dikirim ke pelanggan. Dari semua biaya, kategori ini merupakan biaya yang paling menghancurkan perusahaan. Seperti halnya biaya gagal internal, biaya ini tidak akan timbul jika tidak ada barang cacat..
Contoh: biaya warranty, penyesuaian terhadap  complaint, material yang dikembalikan, allowances
Appraisal Cost
Biaya ini muncul untuk menentukan apakah produk atau jasa sesuai dengan kebutuhan pelanggan atau spesifikasi mereka. Tujuan utama dari fungsi penilaian adalah menghindari dikirimnya barang-barang yang tidak sesuai dengan kualitas kepada para pelanggan.
Contoh: Inspeksi & uji material, inspeksi & uji pada proses, inspeksi &  uji akhir, audit kualitas produk, menjaga akurasi peralatan inspeksi,  evaluasi inventori (cek degradasi).
Preventive  Cost
Biaya ini muncul untuk mencegah terjadinya kualitas buruk dalam produk atau jasa yang dihasilkan. Ketika biaya pencegahan meningkat, maka diharapkan biaya kegagalan akan menurun.(Biaya untuk menjaga failure & appraisal cost minimum).
Contoh: perencanaan kualitas, review produk baru, pengendalian proses (untuk menentukan status proses), audit kualitas, evaluasi kualitas supplier, training
Analisis “Trade-Off”
Banyak keputusan-keputusan manajerial dalam manajemen produksi dan operasi yang harus dibuat berdasarkan suatu konsep ekonomi manajerial lainnya, yaitu analisi “Trade-Off”. Sebagai contoh, masalah-masalah “garis-tunggu” (atau antrian) dalam bagian pemeliharaan fasilitas produksi perusahaan. Bila perusahaan hanya menyediakan fasilitas pemeliharaan yang terbatas, maka banyak mesin yang harus menunggu untuk dilayani. Hal ini akan meningkatkan biaya-biaya akibat tertundanya produksi karena mesin harus menunggu untuk diservis. Tetapi dilain pihak, penyediaan fasilitas pemeliharaan tambahan juga akan mengakibatkan tambahan biaya. Dalam kasus ini, ada “trade-of” antara biaya penambahan fasilitas dan biaya mesin-mesin menunggu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar